Usaha Minimarket Rumahan
Usaha Minimarket Rumahan, gaya hidup masyarakat mulai beralih semakin mengarah ke era modern. Salah satunya tercermin pada kebiasaan berbelanja di minimarket karena lebih praktis dan bisa memilih produk dengan bebas. Itulah mengapa bisnis minimarket rumahan saat ini memang menjanjikan. Pembaca dapat menyimak beberapa tips memulai usaha minimarket bila ingin meniti karir sebagai pebisnis.
Tidak dapat dipungkiri saat ini banyak kompetitor minimarket yang lebih lengkap, mengingat bisnis tersebut memang memiliki peluang yang besar. Tidak selalu memerlukan modal yang tinggi, minimarket rumahan sangatlah cocok dikembangkan pada awal meniti bisnis. Bila pembaca sedang bingung untuk memulainya, berikut beberapa tips memulai usaha yang bisa dijadikan panduan:
1. Buat Perencanaan Bisnis
Perlu dipahami, usaha minimarket rumahan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan franchise. Pada bisnis ini, pengusaha bisa menentukan sendiri nama dan konsep dari minimarket yang akan dibangun. Berbeda dengan franchise yang umumnya sudah diatur oleh sistem waralaba tertentu. Sehingga pebisnis kurang bebas berkreasi dalam perencanaan bisnis minimarket yang dijalankan.
Pada tahapan awal, calon pebisnis perlu memikirkan nama minimarket yang akan dibangun. Selain itu, rencana bisnis juga perlu dibentuk sejak pertama kali membuka minimarket. Perencanaan tersebut meliputi penentuan struktur bisnis dan produk-produk yang akan dijual ke masyarakat. Produk bisa diperoleh dari brand sendiri maupun bekerjasama dengan supplier lain.
2. Siapkan ModalĀ
Besarnya modal pada usaha minimarket memang tidak bisa disamaratakan. Hal tersebut tergantung dari seberapa besar minimarket yang akan dibangun dan seberapa banyak produk yang akan dijual. Modal yang diperlukan biasanya berkisar mulai Rp50 sampai Rp100 juta. Untuk memudahkannya, calon pebisnis bisa mendaftar segala keperluan yang akan dibeli terlebih dulu.
Memulai usaha tidak selalu harus diawali dengan modal besar. Bila terjadi keterbatasan modal, cobalah untuk menggunakan modal sedikit terlebih dahulu. Selanjutnya jalankan usaha agar memperoleh keuntungan yang meningkat. Setelah itu, pebisnis bisa menggunakan keuntungan tersebut untuk mendanai minimarket supaya lebih berkembang.
3. Atur Legalitas Usaha
Saat memulai usaha, tentunya pebisnis harus memahami dan melengkapi persyaratan hukum yang berlaku di daerah setempat. Misalnya surat keterangan domisili usaha, SIUP, surat izin gangguan, dan kelengkapan lain. Legalitas tersebut tentunya harus dilengkapi terlebih dahulu agar suatu ketika tidak ada gangguan pada minimarket yang dijalankan.
Selain masalah legalitas, pebisnis juga perlu memastikan bahwa usaha minimarket sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Caranya dengan meminta bantuan dinas terkait untuk mengadakan inspeksi agar dapat menilai standarisasi bisnis. Sehingga, pebisnis dapat mengetahui apakah minimarket tersebut sudah layak untuk beroperasi.
4. Tentukan Lokasi Bisnis Usaha Minimarket Rumahan
Sebagaimana dengan rencana bisnis yang akan dikerjakan, lokasi yang tepat untuk minimarket rumahan adalah toko yang mudah dijangkau publik. Misalnya dekat dengan tempat kost, perumahan, dan kantor. Lokasi sangat berpengaruh terhadap berjalannya usaha minimarket. Sebaiknya lakukan survei untuk mengetahui seberapa strategis lokasi yang akan dibangun minimarket.
5. Pilih Supplier Barang yang Tepat
Minimarket ideal tentunya tidak akan pernah kehabisan barang dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya, memilih supplier barang yang tepat menjadi langkah yang paling penting selama memastikan konsumen mendapat produk yang diinginkan. Terutama untuk produk yang cepat habis dalam beberapa waktu, misalnya makanan dan barang tertentu.
Ada beberapa kriteria yang dapat dipikirkan saat memilih supplier untuk kebutuhan minimarket. Pertama, pebisnis harus menentukan kebutuhan masing-masing. Setelah itu, pastikan barang yang disediakan oleh supplier sudah memenuhi dari segi kualitas. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan kepuasan yang nantinya akan dirasakan konsumen. Selanjutnya, pantau seberapa baik pelayanan yang diberikan oleh supplier.
Keterlambatan barang yang masuk ke minimarket tentu akan menghambat pertumbuhan usaha. Hal ini mampu menimbulkan masalah bagi bisnis yang sedang dikerjakan. Pebisnis juga harus memperhatikan track record dari supplier agar tidak terburu-buru untuk menetapkan kerja sama. Terakhir, pilihlah supplier yang menyediakan harga sesuai dengan budget yang sudah ditentukan dalam menjalankan minimarket.
6. Cari Karyawan yang Terpercaya
Memilih karyawan erat kaitannya dengan menentukan orang dengan kemampuan menerapkan prinsip etika bisnis. Sebab, tidak mungkin pemilik usaha akan selalu mengawasi kondisi minimarket makan bisa disiapkan berupa alat komputer kasir makassar. Seperti yang diketahui, ada banyak produk yang terletak dalam lemari minimarket dan tentunya rentan hilang bila dibiarkan.
Untuk meminimalkan resiko kehilangan barang yang disebabkan oleh pengunjung maupun karyawan itu sendiri. Sebaiknya pebisnis memilih karyawan dengan cermat, tidak hanya sekedar melihat riwayat pendidikannya saja. Melainkan memperhatikan etika yang diterapkan oleh calon pelamar pekerjaan. Dengan demikian, pebisnis dapat memperoleh karyawan teladan dan dapat dipercaya.
Demikian informasi tentang 6 tips memulai usaha minimarket rumahan yang membutuhkan modal relatif kecil dibandingkan bisnis lain. Pebisnis juga harus mempunyai strategi yang tepat dalam mengatur masalah finansial usaha serta memonitor produk yang kosong. Dengan demikian, minimarket dapat dijalankan dengan terarah untuk memperoleh laba yang optimal.